|
METODE RANCANG BANGUN
A.
Metode Rancangan
1.
Gaya
Perajangan
Gaya
perajangan dapat didefenisikan sebagai kekuatan eksternal yang harus diterapkan
oleh pisau dalam rangka untuk mencapai hasil pemotongan. Perencanaan untuk
pisau perajang pada mesin perajang singkong ini menggunakan plat stainless steel ukuran 88 mm x 50 mm x 1
mm.
Sebelum menentukan nilai gaya perajangan, maka harus terlebih dahulu mengetahui luas sisi pisau yaitu :
Gambar 26. Sisi pisau perajang
Maka
luas sisi pisau :
A = luas segitiga siku-siku
|
A = ½ . 1 . 4
43
|
Berdasarkan
tabel 1. Karakteristik singkong diketahui bahwa kekerasan singkong
=
3,48 kg/mm2, maka gaya perajangan dapat dicari dengan rumus :
F = σ . A
F
= 3,48 . 2
F
= 6,96 kg
Jadi
besar gaya yang dibutuhkan untuk melakukan perajangan singkong adalah 6,96 kg.
2.
Daya
Penggerak
Daya
penggerak merupakan daya minimum yang diperlukan mesin agar sistem dapat bekerja.
Direncanakan daya penggerak mesin menggunakan motor listrik 1400 rpm.
Dengan
gaya perajangan F = 6,96 kg = 68,28 N, serta diameter piringan perajang d = 300 mm = 0,3 m, maka nilai torsi
dapat dirumuskan :
T = F . d
T =
68,28 . 0.3
T = 20,48
N.m
Jadi
nilai torsi yang dibutuhkan adalah 20,48 N.m
Dengan
nilai putaran yang diinginkan adalah n = 200 rpm, maka Nilai Kecepatan sudut (
) dapat ditentukan :
Jadi
nilai kecepatan sudut yang terjadi adalah 20,93
rad/s.
Dengan
diketahuinya nilai torsi T = 20,48 N.m dan nilai kecepatan sudut
=
20,93 rad/s, maka daya penggerak yang dibutuhkan dapat ditentukan :
P
= T .
P
= 20,48 . 20,93
P
= 428,65 Watt = 0,57 Hp
Jadi
daya penggerak yang diperlukan adalah sebesar 0,57 Hp, sehingga motor listrik
yang digunakan adalah motor listrk dengan putaran 1400 rpm dan daya ¾ Hp atau 1
Hp.
3.
Puli
dan Sabuk-V
Diameter
pully adalah :
d1
= 50,8 mm
d2
= 355,6 mm
Dengan
n1 = 1400 rpm, maka putaran n2 pada piringan perajang
dapat ditentukan :
n2
= n1 .
n2
= 1400 .
n2
= 200 rpm
Jadi
putaran pada piringan pisau adalah sebesar 200 rpm.
Panjang
Keliling Sabuk
dp = 50,8 mm
Dp = 355,6 mm
C = 580 mm
Maka :
L = 2C +
(dp + Dp) +
(Dp - dp)
2
L = (2 . 580 ) +
(50,8 +
355,6) +
(355,6 – 50,8) 2
L = 1160 + 638,05 + 40,05
L = 1838,1 mm = 72.37 inchi
Berdasarkan daftar panjang keliling sabuk standar, maka sabuk
yang digunakan adalah sabuk nomor 73 dengan panjang keliling 1854 mm.
Menurut
Sularso bahwa Lmax -
C : baik,
maka :
Lmax
-
C : baik
1880
–
580 : baik
1880 –
580 : baik
1880
– 203,2
580 : baik
1676,8
580 : baik
Sudut
Kontak
Sin α =
Sin α =
Sin α = 0,952
α = 1,25 º
Maka besar sudut kontak :
θ = 180 º – 2α
θ = 180 º – (2 . 1,25 º)
θ = 180 º – 2,5 º
θ = 177,5 º
4.
Analisa
Kekuatan Baut
Baut
berfungsi sebagai pengikat piringan dan puli pada poros dengan besar beban w =
11 kg dan diameter dalam baut d1 = 6 mm, maka tegangan tarik yang
terjadi :
Jadi
tegangan tarik yang terjadi pada baut adalah
t = 0,39 kg/mm2.
Karena
diameter luar d=3,
maka berlaku persamaan (d1/d)2 = 0,64, sehingga nilai
diameter luar dapat ditentukan sebagai berikut :
(d1/d)2
= 0,64
(8/d)2
= 0,64
36/d2
= 0,64
d2 = 36/0,64
d2 = 56,25
d =
d = 7,5 mm
jadi
diameter luar baut yang digunakan adalah d = 8 mm.
Dengan
nilai tegangan tarik izin
a = 4,8 kg/mm2
maka :
d =
10 =
10 =
10 =
10 =
10 =
2,14
Dengan
demikian bahwa baut aman digunakan.
5.
Poros
a)
Daya Rencana
Faktor
koreksi yang digunakan adalah 1,2 sesuai jenis pembebanan yang terdapat pada
tabel 1, dan daya yang digunakan adalah sebesar 0,25 hp atau 0,18735 kW.
Daya
rencana untuk poros ditentukan dengan perhitungan berikut ini :
Pd
= fc . P
Pd
= 1,2 . 0,18735 = 0,22482 kW
b)
Torsi
Momen
puntir rencana untuk poros ditentukan dengan perhitungan berikut ini :
T
= 9,74 . 105 .
T
= 9,74 . 105 .
=
1216,526 kg.mm
c)
Momen
Gambar
27. Pembebanan pada poros
Dimana
: F1
= massa pully + gaya tarik sabuk
F1 = 3 kg + 6 kg
= 9 kg
F2 = gaya
potong + massa piringan perajang
F2 = 6 kg
+ 11 = 17 kg
Maka
:
∑
MB = 0
(RVA
. 245) – (F1 . 310) – (F2 . 50) = 0
(RVA
. 245) = (F1 . 310) + (F2
. 50)
(RVA
. 245) = (9 . 310) + (17 . 50)
(RVA . 245) = 2790
+ 850
(RVA . 245)
= 3640
RVA = 14,857 kg
∑
M1 = 0
RVB – F2 . 310 + F2 . RVB = 0
RVB = F2 – RVA
RVB = 17 – 14,857
RVB = 2,143 kg
Maka momen poros :
M = RVA . 245
M = 14,857 . 245
M = 3640 kg.mm
Gambar 28. Diagram momen
d) Tegangan
Geser Ijin
Bahan
poros yang digunakan adalah jenis baja
ST 37 yang mempunyai kekuatan tarik 37 kg/mm2. Ditinjau dari batas
kelelahan puntir diambil Sf1 = 6, Sf2 = 2.
Tegangan
geser ijin untuk poros ditentukan dengan perhitungan berikut ini :
e)
Diameter Poros
Karena
poros mengalami kejutan besar dan tumbukan berat, maka nilai faktor koreksi
puntir dan faktor koreksi lentur adalah Kt =3 dan Km = 3.
Untuk
Poros bawah :
ds = 26,705 mm
Berdasarkan
perhitungan diameter minimal poros di atas maka diameter poros yang digunakan
adalah 30 mm.
c.
Bantalan
Agar
putaran poros berjalan secara aman maka pada mesin perajang singkong ini
menggunakan bantalan poros dengan nomor bantalan 6006 (lihat lampiran).
Dengan
: C = 1030 kg
X = 0,56
V = 1
Y = 1,45
Fr = 20 kg
Fa = 0 kg
n = 200 rpm
Maka
nilai beban ekivalen dinamis spesifik adalah :
P = X. . V. Fr + Fa . Y
P
= 0,56 . 1 . 20 + 0 . 1,45
P = 11,2 kg
Maka nilai faktor kecepatan adalah :
fn
=
fn
=
fn =
fn = 0,255 menit
maka nilai faktor umur adalah :
fh
= fn .
fh = 0,255 .
fh = 23,483 menit
maka umur bantalan adalah :
Lh
= 500 . fh3
Lh = 500 . (23,483)3
Lh = 500 .
12950,061
Lh = 6475030,945
menit = 12,319 tahun
d.
Pegas
Bahan
kawat yang digunakan adalah jenis kawat baja dengan lambang SUP dan mempunyai modulus geser G = 8000 kg/mm2.
L =
300 mm
wt = 6,96 kg
d =
3 m
n = 100 lilitan
maka :
D3 =
D3 =
D3 = 23275,86 mm
D =
28,55 mm
Jadi diameter pegas yang digunakan adalah sebesar 30 mm.
e.
Perancangan
Kapasitas
Qmaks = I . n . w
I =
4
w =
1,6 . 10-3 kg
n = 200 rpm
maka :
Qmaks = I . n . w
Qmaks = 4 . 200 . 1,6 . 10-3
Qmaks = 1,28 kg/menit
Qmaks = 76,8 kg/jam
Dengan efisiensi sebesar 80 %, maka :
Q = Qmaks x Efisiensi
Q = 76,8 x 80 %
Q = 61,44 kg/jam
Jadi kapasitas mesin perajang singkong yang dirancang adalah 60 kg/jam.
B.
Metode Pembuatan
Adapun proses pembuatan (manufacturing) komponen utama mesin perajang
singkong ini, antara lain :
a)
Persiapan
Alat
Tabel 3.Nama Peralatan Untuk Pembuatan Poros
No
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Satuan
|
Jumlah
|
Pemilik
|
1.
|
Mesin bubut dan kelengkapannya
|
Standar
|
Unit
|
1
|
Workshop
|
2.
|
Jangka
sorong
|
Standar
|
Bh
|
1
|
|
3.
|
Pahat rata
|
HSS
0,5”x0,5”x6”
|
Bh
|
1
|
|
4.
|
Mata bor
|
Standar
|
Set
|
1
|
b)
Bahan:
Baja pejal dengan spesifikasi (Ø) 32 mm dan panjangnya
310 mm.
c)
Tindakan
Keamanan dan Keselamatan
-
Jangan merubah kecepatan mesin
saat mesin hidup/berjalan.
-
Meletakkan semua alat ukur pada
tempat yang aman, terpisah dengan alat
yang kasar.
-
Memakai alat pelindung selama proses pembubutan.
-
Dilarang membersihkan beram
(sisa potongan bahan) selama mesin masih hidup.
-
Menggunakan cairan pendingin
pada waktu pembubutan.
-
Pemasangan benda kerja pada
pencekam harus benar-benar terkunci.
-
Pemasangan pahat harus sesuai.
-
Gunakan pakaian praktek.
d)
Langkah
dan Sistematika Kerja
-
Cek ukuran bahan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan.
-
Siapkan mesin bubut yang akan
dipakai.
-
Menyetting pahat bubut setinggi
senter
-
Mengatur putaran mesin menjadi 320
rpm
-
Memasang benda
kerja pada mesin bubut dan mengencangkan chuck
-
Melakukan pembubutan facing
dengan tebal pemakanan 1 mm dan setelah siap lakukan lagi pembubutan dengan
tebal 1 mm sehingga diameter poros menjadi 30 mm
-
Melakukan pembubutan poros
bertingkat sepanjang 105 mm dengan diameter 25,4 mm
-
Melakukan pembubutan lagi yang
berdiameter 25,4 mm sepanjang 65 mm sehingga sampai mencapai diameter 24,5
-
Balik benda kerja dan membubut sepanjang 50 mm sampai
mencapai diameter 24,5 mm
-
Lepas benda kerja dan mengukur dimensinya
-
Lalu melakukan pengeboran
-
Melumasi poros hasil bubutan
dengan oli supaya tidak berkarat.
-
-
Gambar 29. Proses pembuatan poros
-
Gambar 29. Proses pembuatan poros (lanjutan)
2.
Rangka mesin
a)
Persiapan Alat
Tabel 4. Nama Peralatan Untuk Pembuatan Rangka Mesin
No
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Satuan
|
Jumlah
|
Pemilik
|
1.
|
Mesin Gergaji Potong
|
Standar
|
Unit
|
1
|
Workshop
|
2.
|
Jangka
sorong
|
Standar
|
Bh
|
1
|
|
3.
|
Meteran
|
Standar
|
Bh
|
1
|
|
4.
|
Rol Siku
|
Standar
|
Bh
|
1
|
|
5.
|
Las Listrik
|
Standar
|
Bh
|
1
|
b) Bahan
Besi plat siku dengan ukuran 40 x 40 x 3 dengan panjang 9 meter,
spesifikasi
c)
Tindakan Keamanan dan keselamatan
-
Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman,
terpisah dengan alat yang kasar
-
Memakai alat pelindung selama proses pengelasan
-
Gunakan alat dengan baik dan benar
-
Pemasangan benda kerja pada mesin gergaji harus
benar-benar terkunci pada saat
pemotongan besi
-
Kenakan
pakaian praktek
d)
Langkah dan
Sistematika Kerja
-
Siapkan alat
dan bahan
-
Ukur bahan menggunakan roll meter
-
Tandai ukuran dengan penggores
-
Potong besi
siku dengan ukuran 350 mm sebanyak 6 buah, ukuran 480 mm sebanyak 5 buah dan
ukuran 700 mm sebanyak 4 buah
-
Melakukan penggerindaan pada bagian-bagian ujung besi siku yang sudah dipotong
-
Melakukan
pengeboran pada ukuran 350 mm sebanyak 2 buah untuk dudukan motor dan ukuran
480 sebanyak 2 buah untuk dudukan bantalan
-
Menghidupkan
mesin las dan mengatur amperenya sebesar 100 ampere dengan pertimbangan karena
memakai elektroda NK-68 dengan diameter Ø2,6 mm.
-
Tack weld atau las titik pada setiap
penyambungan hingga membentuk rangka yang diinginkan
-
Ukur kembali kesikuaan, kedataran dan
kerataan rangka sebelum di las penuh
-
Las penuh dengan cara menyilang atau
bertahap
-
Setelah itu menggerinda bagian bagian
permukaan yang tidak rata
-
Gambar 30.
proses pembuatan rangka
3.
Corong Masuk
a)
Persiapan Alat
Tabel 5. Nama Peralatan Untuk Pembuatan Corong
Masuk
No
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Satuan
|
Jumlah
|
Pemilik
|
1.
|
Penggores
|
Standar
|
Bh
|
1
|
Workshop
|
2.
|
Mistar baja
|
Standar
|
Bh
|
1
|
|
3.
|
Mesin Pengerol
|
Standar
|
Unit
|
1
|
|
4.
|
Gunting
tangan
|
Standar
|
Bh
|
1
|
|
5
|
Martil
|
Standar
|
Bh
|
1
|
b)
Bahan
Plat aluminium
c)
Tindakan Keamanan dan keselamatan
-
Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman,
terpisah dengan alat yang kasar
-
Memakai alat pelindung
-
Gunakan alat dengan baik dan benar
-
Kenakan
pakaian praktek
d)
Langkah dan
Sistematika Kerja
-
Siapkan alat dan bahan
-
Siapkan meja yang datar untuk melakukan pengukuran
-
Lakukan pengukuran dan gores plat yang akan digunting
-
Melakukan pengguntingan plat dengan ukuran 200 x 40 mm sebanyak 2 buah
dan
-
Membentuk plat tersebut menjadi bentuk silinder di mesin pengerol
Gambar 31. Proses pembuatan corong masuk
4.
Corong keluar
a)
Persiapan Alat
Tabel 6. Nama Peralatan Untuk Pembuatan Corong
Keluar
No
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Satuan
|
Jumlah
|
Pemilik
|
1.
|
Penggores
|
Standar
|
Bh
|
1
|
Workshop
|
2
|
Mesin penekuk plat
|
Standar
|
Unit
|
1
|
|
2.
|
Mistar baja
|
Standar
|
Bh
|
1
|
|
3.
|
Bor tangan
|
Standar
|
Unit
|
1
|
|
4.
|
Gunting
tangan
|
Standar
|
Bh
|
1
|
b)
Bahan
Plat aluminium
c)
Tindakan Keamanan dan keselamatan
-
Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman,
terpisah dengan alat yang kasar
-
Memakai alat pelindung
-
Gunakan alat dengan baik dan benar
-
Kenakan
pakaian praktek
d)
Langkah dan
Sistematika Kerja
-
Siapkan alat
dan bahan
-
Siapkan meja
yang datar untuk melakukan pengukuran
-
Lakukan
pengukuran dan gores plat yang akan digunting
-
Melakukan
pengguntingan plat dengan ukuran 425 x 338 mm dan ukuran 225 x 338 mm
-
Melakukan
penekukan pada ukuran 425 x 338 mm di mesin penekuk plat 50º
-
Setelah itu
lipat sisi ujung plat dan tempelkan kedua plat tersebut secara tolak blakang
untuk menyatukan plat dan membentuk corong masuk yang diinginkan
-
Melakukan
pendempulan pada sisi penyambungan untuk memperkuat sambungan tersebut
-
Melakukan
pengeboran untuk tempat baut
Gambar 32. Proses pembuatan corong keluar
Gambar 32. Proses pembuatan corong keluar (lanjutan)
5.
Pisau Perajang
a)
Persiapan Alat
Tabel 7.Nama Peralatan Untuk Pembuatan Pisau
perajang
No
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Satuan
|
Jumlah
|
Pemilik
|
1.
|
Penggores
|
Standar
|
Bh
|
1
|
Workshop
|
2.
|
Mistar baja
|
Standar
|
Bh
|
1
|
|
3.
|
Mesin frais
|
Standar
|
Unit
|
1
|
|
4.
|
Mesin
gerinda lantai
|
Standar
|
Unit
|
1
|
|
5
|
Mesin
gerinda potong
|
Standar
|
Bh
|
1
|
b)
Bahan
Plat Stainles steel ukuran 88 x 50 mm dengan ketebalan 0,8
mm
c)
Tindakan Keamanan dan keselamatan
-
Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman,
terpisah dengan alat yang kasar
-
Memakai alat pelindung
-
Gunakan alat dengan baik dan benar
-
Kenakan
pakaian praktek
d)
Langkah dan
Sistematika Kerja
-
Siapkan alat
dan bahan
-
Potong plat
menggunakan gerinda potong dengan ukuran 44 x 25
-
Frais pisau
perajang tersebut untuk lobang baut
-
Gerinda ujung
pisau sampai tajam di mesin gerinda lantai
Gambar
33. Proses pembuatan pisau perajang
Gambar 33. Proses pembuatan pisau perajang (lanjutan)
6.
Rumah Pegas
a)
Persiapan Alat
Tabel 8.Nama Peralatan Untuk Pembuatan rumah
pegas
No
|
Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Satuan
|
Jumlah
|
Pemilik
|
1.
|
Penggores
|
Standar
|
Bh
|
1
|
Workshop
|
2.
|
Mistar baja
|
Standar
|
Bh
|
1
|
|
3.
|
Mesin frais
|
Standar
|
Unit
|
1
|
|
4.
|
Mesin
gerinda lantai
|
Standar
|
Unit
|
1
|
|
5
|
Mesin
gerinda potong
|
Standar
|
Bh
|
1
|
b)
Bahan
Besi kubus ukuran
1000 mm
c)
Tindakan Keamanan dan keselamatan
-
Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman, terpisah
dengan alat yang kasar
-
Memakai alat pelindung
-
Gunakan alat dengan baik dan benar
-
Kenakan
pakaian praktek
d)
Langkah dan
Sistematika Kerja
-
Siapkan alat
dan bahan
-
Potong besi kubus menggunakan gerinda potong dengan ukuran 500 mm
-
Gerinda ujung-ujung besi kubus yang kurang rata
-
Frais besi kubus sepanjang 300 mm
dengan diameter 12 mm
Gambar 34. Proses pembuatan rumah pegas
7.
Perakitan
Mesin Perajang Singkong
a)
Persiapkan alat dan komponen-komponen mesin perajang
singkong
b)
Masukkan piringan perajang pada poros
c)
Setelah itu pasang kedua bantalan pada poros lalu
pasangkan pada rangka sesuai dengan posisi lobang (pembautan) yang telah dibuat
untuk memegang kedua bantalan tersebut
d)
Pasang pisau perajang pada piringan perajang
e)
Pasang pulinya lalu masukkan baut pada bantalan dan
kencangkan supaya posisi poros tidak bergeser
f)
Pasang corong keluar, corong masuk dan penutupnya lalu
pasang baut untuk setiap lobang yang telah dibuat
g)
Pasang pegas pada rumah pegas
h)
Pasang motor dan pasang sabuk pada puli
Apakah saya bisa minta hasil perhitunganya dalam bentuk word karena ada beberapa rumus di atas yg hilang tidak kelihatan thx
BalasHapusapa tipe mesin perajang singkong yang anda buat
BalasHapusapa tipe mesin perajang singkong yang anda buat
BalasHapusMas apa saya boleh minta tabel kekerasan singkong?
BalasHapus