Jumat, 20 Februari 2015

Teknologi Pembuatan Mesin Perajang Singkong Kapasitas 60kg/jam




                                          

BAB III
METODE RANCANG BANGUN
A.      Metode Rancangan
1.        Gaya Perajangan
Gaya perajangan dapat didefenisikan sebagai kekuatan eksternal yang harus diterapkan oleh pisau dalam rangka untuk mencapai hasil pemotongan. Perencanaan untuk pisau perajang pada mesin perajang singkong ini menggunakan plat stainless steel ukuran 88 mm x 50 mm x 1 mm.

            Sebelum menentukan nilai gaya perajangan, maka harus terlebih dahulu mengetahui luas sisi pisau yaitu :
Gambar 26. Sisi pisau perajang
Maka luas sisi pisau :
            A = luas segitiga siku-siku


            A = ½ . Alas . Tinggi
            A = ½ . 1 . 4

43
            A = 2 mm2
Berdasarkan tabel 1. Karakteristik singkong diketahui bahwa kekerasan singkong  = 3,48 kg/mm2, maka gaya perajangan dapat dicari dengan rumus :
            F = σ . A
F = 3,48 . 2
F = 6,96 kg
Jadi besar gaya yang dibutuhkan untuk melakukan perajangan singkong adalah 6,96 kg.
2.            Daya Penggerak
Daya penggerak merupakan daya minimum yang diperlukan mesin agar sistem dapat bekerja. Direncanakan daya penggerak mesin menggunakan motor listrik 1400 rpm.
Dengan gaya perajangan F = 6,96 kg = 68,28 N, serta diameter piringan  perajang d = 300 mm = 0,3 m, maka nilai torsi dapat dirumuskan :
             T = F . d
    T = 68,28 . 0.3
    T = 20,48 N.m
Jadi nilai torsi yang dibutuhkan adalah 20,48 N.m
Dengan nilai putaran yang diinginkan adalah n = 200 rpm, maka Nilai Kecepatan sudut ( ) dapat ditentukan :
             =
 =
 = 20,93 rad/s
Jadi nilai kecepatan sudut yang terjadi adalah 20,93  rad/s.
Dengan diketahuinya nilai torsi T = 20,48 N.m dan nilai kecepatan sudut  = 20,93 rad/s, maka daya penggerak yang dibutuhkan dapat ditentukan :
P = T .
P = 20,48 . 20,93
P = 428,65 Watt = 0,57 Hp
         Jadi daya penggerak yang diperlukan adalah sebesar 0,57 Hp, sehingga motor listrik yang digunakan adalah motor listrk dengan putaran 1400 rpm dan daya ¾ Hp atau 1 Hp.
3.            Puli dan Sabuk-V
Diameter pully adalah :
d1 = 50,8 mm
d2 = 355,6 mm
Dengan n1 = 1400 rpm, maka putaran n2 pada piringan perajang dapat ditentukan :
 . d1 . n1 =  . d2 . n2
n2 = n1 .
n2 = 1400 .
n2 = 200 rpm
Jadi putaran pada piringan pisau adalah sebesar 200 rpm.
Panjang Keliling Sabuk
dp = 50,8 mm
Dp = 355,6 mm
C  =  580 mm
Maka :
L = 2C +   (dp + Dp) +  (Dp - dp) 2
L = (2 . 580 )  (50,8 + 355,6) +  (355,6 – 50,8) 2
L = 1160 + 638,05 + 40,05
L = 1838,1 mm = 72.37 inchi
Berdasarkan daftar panjang keliling sabuk standar, maka sabuk yang digunakan adalah sabuk nomor 73 dengan panjang keliling 1854 mm.

Menurut Sularso bahwa Lmax -    C : baik, maka :
Lmax -    C : baik
1880 –    580 : baik
 1880 –    580 : baik
1880 – 203,2  580 : baik
1676,8  580 : baik

Sudut Kontak
Sin α =
Sin α =
Sin α = 0,952
α = 1,25 º
Maka besar sudut kontak :
θ = 180 º –  2α
θ = 180 º – (2 . 1,25 º)
θ = 180 º – 2,5 º
θ = 177,5 º

4.            Analisa Kekuatan Baut
Baut berfungsi sebagai pengikat piringan dan puli pada poros dengan besar beban w = 11 kg dan diameter dalam baut d1 = 6 mm, maka tegangan tarik yang terjadi :
t =  
t =
t =
t = 0,39 kg/mm2
Jadi tegangan tarik yang terjadi pada baut adalah t = 0,39 kg/mm2.

Karena diameter luar d=3, maka berlaku persamaan (d1/d)2 = 0,64, sehingga nilai diameter luar dapat ditentukan sebagai berikut :
(d1/d)2     = 0,64
(8/d)2      = 0,64
36/d2       = 0,64
d2            = 36/0,64
d2            = 56,25
d             =
d             = 7,5 mm
jadi diameter luar baut yang digunakan adalah d = 8 mm.

Dengan nilai tegangan tarik izin a = 4,8 kg/mm2 maka :
            d          =    
10        =  
10        =  
10        =  
10        =  
10        =  2,14
Dengan demikian bahwa baut aman digunakan.

5.            Poros
a)        Daya Rencana
Faktor koreksi yang digunakan adalah 1,2 sesuai jenis pembebanan yang terdapat pada tabel 1, dan daya yang digunakan adalah sebesar 0,25 hp atau 0,18735 kW.

Daya rencana untuk poros ditentukan dengan perhitungan berikut ini :
Pd = fc . P
Pd = 1,2 . 0,18735 = 0,22482 kW

b)        Torsi
Momen puntir rencana untuk poros ditentukan dengan perhitungan berikut ini :
T = 9,74 . 105 .
T = 9,74 . 105 .  = 1216,526 kg.mm

c)        Momen
Gambar 27. Pembebanan pada poros

Dimana   :           F1 = massa pully + gaya tarik sabuk
                           F1 = 3 kg +  6 kg = 9 kg
                           F2 = gaya potong + massa piringan perajang
                           F2 = 6 kg + 11 = 17 kg


Maka      :
∑ MB = 0
(RVA . 245) – (F1 . 310) – (F2 . 50)  = 0
(RVA . 245) =  (F1 . 310) + (F2 . 50)
(RVA . 245) =  (9 . 310) + (17 . 50)
(RVA . 245) =  2790 + 850
(RVA . 245) =  3640                 
RVA = 14,857 kg
      
∑ M1 = 0
RVB – F2 . 310 + F2 . RVB = 0
  RVB  =  F2 ­­ RVA
  RVB = 17 ­­ 14,857          
  RVB = 2,143 kg

   Maka momen poros :
M = RVA . 245
M = 14,857 . 245
M = 3640 kg.mm



Gambar 28. Diagram momen
d)       Tegangan Geser Ijin
Bahan poros yang digunakan  adalah jenis baja ST 37 yang mempunyai kekuatan tarik 37 kg/mm2. Ditinjau dari batas kelelahan puntir diambil Sf1 = 6, Sf2 = 2.
Tegangan geser ijin untuk poros ditentukan dengan perhitungan berikut ini :
 = 3,083 kg/mm2


e)        Diameter Poros
Karena poros mengalami kejutan besar dan tumbukan berat, maka nilai faktor koreksi puntir dan faktor koreksi lentur adalah Kt =3 dan Km = 3.

Untuk Poros bawah :
 = (5,1/tg)
 = (5,1/3,083)
 = (5,1/3,083)
 = (5,1/3,083)
 = (5,1/3,083)
 = (5,1/3,083) . 11513,720
 = 19046,375 mm3
d= 26,705 mm
Berdasarkan perhitungan diameter minimal poros di atas maka diameter poros yang digunakan adalah 30 mm.

c.         Bantalan
Agar putaran poros berjalan secara aman maka pada mesin perajang singkong ini menggunakan bantalan poros dengan nomor bantalan 6006 (lihat lampiran).
Dengan : C = 1030 kg
X = 0,56
               V = 1
               Y = 1,45
               Fr = 20 kg
               Fa = 0 kg
               n   = 200 rpm

Maka nilai beban ekivalen dinamis spesifik adalah :
               P = X. . V. Fr + Fa . Y           
               P = 0,56 . 1 . 20 + 0 . 1,45
P = 11,2 kg
Maka nilai faktor kecepatan adalah :
                        fn =
                        fn =
fn =
fn = 0,255 menit
maka nilai faktor umur adalah :
                        fh = fn .
fh = 0,255 .          
fh = 23,483 menit
maka umur bantalan adalah :
                        Lh = 500 . fh3
                        Lh = 500 . (23,483)3
Lh = 500 . 12950,061
Lh = 6475030,945 menit = 12,319 tahun




d.            Pegas
               Bahan kawat yang digunakan adalah jenis kawat baja dengan lambang SUP dan mempunyai modulus geser G = 8000 kg/mm2.
L    = 300 mm
wt  = 6,96 kg
d    = 3 m
n    =  100 lilitan
    = 200 mm
maka :
       =
D3     =
D3     =
D3     = 23275,86 mm
D      = 28,55 mm
Jadi diameter pegas yang digunakan adalah sebesar 30 mm.

e.             Perancangan  Kapasitas
Qmaks  =  I . n . w
I     =  4
w   = 1,6 . 10-3 kg
n    =  200 rpm

maka :
Qmaks       = I .  n . w
Qmaks       = 4 . 200 . 1,6 . 10-3
Qmaks       = 1,28 kg/menit
Qmaks       = 76,8 kg/jam
Dengan efisiensi sebesar 80 %, maka :
Q = Qmaks x Efisiensi
Q = 76,8 x 80 %
Q = 61,44 kg/jam
Jadi kapasitas mesin perajang singkong yang dirancang adalah 60 kg/jam.

B.       Metode Pembuatan
Adapun proses pembuatan (manufacturing) komponen utama mesin perajang singkong  ini,  antara lain :
a)        Persiapan Alat
Tabel 3.Nama Peralatan Untuk Pembuatan Poros
No
Nama Alat
Spesifikasi
Satuan
Jumlah
Pemilik
1.
Mesin bubut dan kelengkapannya
Standar
Unit
1
Workshop
2.
Jangka sorong
Standar
Bh
1
3.
Pahat rata
HSS 0,5”x0,5”x6”
Bh
1
4.
Mata bor
Standar
Set
1
b)        Bahan:
          Baja pejal dengan spesifikasi (Ø) 32 mm dan panjangnya  310 mm.
c)        Tindakan Keamanan dan Keselamatan
-          Jangan merubah kecepatan mesin saat mesin hidup/berjalan.
-          Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman, terpisah dengan   alat yang kasar.
-          Memakai alat pelindung  selama proses pembubutan.
-          Dilarang membersihkan beram (sisa potongan bahan) selama mesin masih hidup.
-          Menggunakan cairan pendingin pada waktu pembubutan.
-          Pemasangan benda kerja pada pencekam harus benar-benar terkunci.
-          Pemasangan pahat harus sesuai.
-          Gunakan pakaian praktek.
d)        Langkah dan Sistematika Kerja
-          Cek ukuran bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan.
-          Siapkan mesin bubut yang akan dipakai.
-          Menyetting pahat bubut setinggi senter
-          Mengatur putaran mesin menjadi 320 rpm
-          Memasang benda kerja pada  mesin bubut dan  mengencangkan chuck
-          Melakukan pembubutan facing dengan tebal pemakanan 1 mm dan setelah siap lakukan lagi pembubutan dengan tebal 1 mm sehingga diameter poros menjadi 30 mm
-          Melakukan pembubutan poros bertingkat sepanjang 105 mm dengan diameter 25,4 mm
-          Melakukan pembubutan lagi yang berdiameter 25,4 mm sepanjang 65 mm sehingga sampai mencapai diameter 24,5
-          Balik benda kerja dan membubut sepanjang 50 mm sampai mencapai diameter 24,5 mm
-          Lepas benda kerja dan mengukur dimensinya
-          Lalu melakukan pengeboran
-          Melumasi poros hasil bubutan dengan oli supaya tidak berkarat.
 
-         
-          Gambar 29. Proses pembuatan poros
                                                                             
-         
Gambar 29. Proses pembuatan poros (lanjutan)
2.        Rangka mesin
a)        Persiapan Alat
Tabel 4. Nama Peralatan Untuk Pembuatan Rangka Mesin
No
Nama Alat
Spesifikasi
Satuan
Jumlah
Pemilik
1.
Mesin Gergaji Potong
Standar
Unit
1
Workshop
2.
Jangka sorong
Standar
Bh
1
3.
Meteran
Standar
Bh
1
4.
Rol Siku
Standar
Bh
1
5.
Las Listrik
Standar
Bh
1
b)      Bahan
Besi plat siku dengan ukuran 40 x 40 x 3 dengan panjang 9 meter, spesifikasi
c)        Tindakan Keamanan dan keselamatan
-       Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman, terpisah dengan alat yang kasar
-       Memakai alat pelindung  selama proses pengelasan
-       Gunakan alat dengan baik dan benar
-       Pemasangan benda kerja pada mesin gergaji harus benar-benar terkunci pada saat pemotongan besi
-       Kenakan pakaian praktek

d)            Langkah dan Sistematika Kerja
-       Siapkan alat dan bahan
-       Ukur bahan menggunakan roll meter
-       Tandai ukuran dengan penggores
-       Potong besi siku dengan ukuran 350 mm sebanyak 6 buah, ukuran 480 mm sebanyak 5 buah dan ukuran 700 mm sebanyak 4 buah
-       Melakukan penggerindaan pada bagian-bagian ujung besi siku yang sudah dipotong
-       Melakukan pengeboran pada ukuran 350 mm sebanyak 2 buah untuk dudukan motor dan ukuran 480 sebanyak 2 buah untuk dudukan bantalan
-       Menghidupkan mesin las dan mengatur amperenya sebesar 100 ampere dengan pertimbangan karena memakai elektroda NK-68 dengan diameter Ø2,6 mm.
-       Tack weld atau las titik pada setiap penyambungan hingga membentuk rangka yang diinginkan
-       Ukur kembali kesikuaan, kedataran dan kerataan rangka sebelum di las penuh
-       Las penuh dengan cara menyilang atau bertahap
-       Setelah itu menggerinda bagian bagian permukaan yang tidak rata
       
-                  
Gambar 30. proses pembuatan rangka
3.        Corong Masuk
a)        Persiapan Alat
Tabel 5. Nama Peralatan Untuk Pembuatan Corong Masuk
No
Nama Alat
Spesifikasi
Satuan
Jumlah
Pemilik
1.
Penggores
Standar
Bh
1
Workshop
2.
Mistar baja
Standar
Bh
1
3.
Mesin Pengerol
Standar
Unit
1
4.
Gunting tangan
Standar
Bh
1
5
Martil
Standar
Bh
1
b)        Bahan
Plat aluminium
  
c)        Tindakan Keamanan dan keselamatan
-          Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman, terpisah dengan alat yang kasar
-          Memakai alat pelindung
-          Gunakan alat dengan baik dan benar
-          Kenakan pakaian praktek
d)       Langkah dan Sistematika Kerja
-          Siapkan alat dan bahan
-          Siapkan meja yang datar untuk melakukan pengukuran
-          Lakukan pengukuran dan gores plat yang akan digunting
-          Melakukan pengguntingan plat dengan ukuran 200 x 40 mm sebanyak 2 buah dan
-          Membentuk plat tersebut menjadi bentuk silinder di mesin pengerol


Gambar 31. Proses pembuatan corong masuk

4.        Corong keluar
a)        Persiapan Alat
Tabel 6. Nama Peralatan Untuk Pembuatan Corong Keluar
No
Nama Alat
Spesifikasi
Satuan
Jumlah
Pemilik
1.
Penggores
Standar
Bh
1
Workshop
2
Mesin penekuk plat
Standar
Unit
1
2.
Mistar baja
Standar
Bh
1
3.
Bor tangan
Standar
Unit
1
4.
Gunting tangan
Standar
Bh
1
b)        Bahan
Plat aluminium

c)        Tindakan Keamanan dan keselamatan
-          Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman, terpisah dengan alat yang kasar
-          Memakai alat pelindung
-          Gunakan alat dengan baik dan benar
-          Kenakan pakaian praktek
d)       Langkah dan Sistematika Kerja
-          Siapkan alat dan bahan
-          Siapkan meja yang datar untuk melakukan pengukuran
-          Lakukan pengukuran dan gores plat yang akan digunting
-          Melakukan pengguntingan plat dengan ukuran 425 x 338 mm dan ukuran 225 x 338 mm
-          Melakukan penekukan pada ukuran 425 x 338 mm di mesin penekuk plat 50º
-          Setelah itu lipat sisi ujung plat dan tempelkan kedua plat tersebut secara tolak blakang untuk menyatukan plat dan membentuk corong masuk yang diinginkan
-          Melakukan pendempulan pada sisi penyambungan untuk memperkuat sambungan tersebut
-          Melakukan pengeboran untuk tempat baut
Gambar 32. Proses pembuatan corong keluar

Gambar 32. Proses pembuatan corong keluar (lanjutan)

5.        Pisau Perajang
a)        Persiapan Alat
Tabel 7.Nama Peralatan Untuk Pembuatan Pisau perajang
No
Nama Alat
Spesifikasi
Satuan
Jumlah
Pemilik
1.
Penggores
Standar
Bh
1
Workshop
2.
Mistar baja
Standar
Bh
1
3.
Mesin frais
Standar
Unit
1
4.
Mesin gerinda lantai
Standar
Unit
1
5
Mesin gerinda potong
Standar
Bh
1
b)        Bahan
Plat Stainles steel  ukuran 88 x 50 mm dengan ketebalan 0,8 mm



c)        Tindakan Keamanan dan keselamatan
-          Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman, terpisah dengan alat yang kasar
-          Memakai alat pelindung
-          Gunakan alat dengan baik dan benar
-          Kenakan pakaian praktek

d)       Langkah dan Sistematika Kerja
-          Siapkan alat dan bahan
-          Potong plat menggunakan gerinda potong dengan ukuran 44 x 25
-          Frais pisau perajang tersebut untuk lobang baut
-          Gerinda ujung pisau sampai tajam di mesin gerinda lantai
            Gambar 33. Proses pembuatan pisau perajang
                                                                       
Gambar 33. Proses pembuatan pisau perajang (lanjutan)


6.        Rumah Pegas
a)        Persiapan Alat
Tabel 8.Nama Peralatan Untuk Pembuatan rumah pegas
No
Nama Alat
Spesifikasi
Satuan
Jumlah
Pemilik
1.
Penggores
Standar
Bh
1
Workshop
2.
Mistar baja
Standar
Bh
1
3.
Mesin frais
Standar
Unit
1
4.
Mesin gerinda lantai
Standar
Unit
1
5
Mesin gerinda potong
Standar
Bh
1
b)        Bahan
Besi kubus ukuran 1000 mm
c)        Tindakan Keamanan dan keselamatan
-          Meletakkan semua alat ukur pada tempat yang aman, terpisah dengan alat yang kasar
-          Memakai alat pelindung
-          Gunakan alat dengan baik dan benar
-          Kenakan pakaian praktek

d)       Langkah dan Sistematika Kerja
-          Siapkan alat dan bahan
-          Potong besi kubus menggunakan gerinda potong dengan ukuran 500 mm
-          Gerinda ujung-ujung besi kubus yang kurang rata
-          Frais besi kubus sepanjang 300 mm dengan diameter 12 mm
 
Gambar 34. Proses pembuatan rumah pegas


7.      Perakitan Mesin Perajang Singkong

a)      Persiapkan alat dan komponen-komponen mesin perajang singkong
b)      Masukkan piringan perajang pada poros
c)      Setelah itu pasang kedua bantalan pada poros lalu pasangkan pada rangka sesuai dengan posisi lobang (pembautan) yang telah dibuat untuk memegang kedua bantalan tersebut
d)     Pasang pisau perajang pada piringan perajang
e)      Pasang pulinya lalu masukkan baut pada bantalan dan kencangkan supaya posisi poros tidak bergeser
f)       Pasang corong keluar, corong masuk dan penutupnya lalu pasang baut untuk setiap lobang yang telah dibuat
g)      Pasang pegas pada rumah pegas
h)      Pasang motor dan pasang sabuk pada puli
        
               
        




 
                                    

4 komentar:

  1. Apakah saya bisa minta hasil perhitunganya dalam bentuk word karena ada beberapa rumus di atas yg hilang tidak kelihatan thx

    BalasHapus
  2. apa tipe mesin perajang singkong yang anda buat

    BalasHapus
  3. apa tipe mesin perajang singkong yang anda buat

    BalasHapus
  4. Mas apa saya boleh minta tabel kekerasan singkong?

    BalasHapus